Salam Pembuka

Selamat Datang di Menuju Sehat
Silahkan menikmati halaman ini untuk menambah wawasan anda dengan menelusuri beberapa topik di bawah ini :
1. Halaman Utama
2. Artikel Umum
3. Halaman Download
4. E-book
5. Materi Kuliah

DOA MASKOT KEBERHASILAN (1)

Karl Marx mengatakan “Doa adalah Candu“, karena doa menurutnya adalah pelarian dari ketidakma mpuan m anusia dalam memecahkan satu persoalan. Jika manusia merasa ragu untuk memperoleh sesuatu harapan dan untuk melancarkan segala sesuatu gagal maka akan lari dengan meminta bantuan doa.

Hal ini oleh Karl Marx dianggap sebagai kurang keyakinan pada diri sendiri, suatu sikap ketidak beranian dalam menanggapi kenyataan, baginya daripada berdoa manusia lebih baik berusaha keras untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian sehingga semua itu dapat digunakan sebagai alat yang akan digunakan untuk mencapai tujuan, dengan demikian kita tidak perlu doa tetapi lebih penting adalah menggunakan kekuatan sendiri dengan ilmu pengetahuan dan ketrampilan keahlian yang bisa kita capai dengan kemampuan kita.

Pendapat demikian dikarenakan Karl Mark berpedoman pada filsafat Materialisme, dimana dalam dunia ini hanya ada materi, tidak ada sesuatu diluar materi sehingga Tuhan, malaikat dan segala sesuatu yang diluar materi tidak ada, bahkan dengan tegas dia mengatakan Tuhan telah mati.

Sekarang bagaimana dengan kita, akankah kita juga berpedoman demikian ?

Tentunya tidak demikian jika kita masih berprinsip dan beriman bahwa Tuhan itu ada, doa bagi kita merupakan satu kekuatan yang tidak kita peroleh dari dunia materi, dan kekuatan serta keampuhannya melebihi dari kekuatan dan keampuhan dunia materi. Doa bukan merupakan satu candu dan pelarian saat kita gagal saja, atau dari kurangnya keyakinan kita pada diri sendiri, tetapi merupakan satu kekuatan pendorong saat kita

ingin mencapai tujuan dan sebagai penghibur serta meletakkan keresahan – keresahan serta pembangkit harapan di saat kita mengalami kegagalan. Doa juga merupakan ungkapan syukur kita saat kita memperoleh kebahagian dan anugerah mencapai apa yang kita cita – citakan.

Kapankah kita berdoa ?, atau kapankah anda berdoa yang terakhir ?, seringkah anda berdoa ?, Barangkali untuk anda yang keimanannya tinggi tentu doa merupakan makanan sehari – hari bahkan menjadi menu pokok dan utama, sedang bagi orang yang seperti saya dimana keimanan kurang mungkin doa hanya saat memperoleh masalah, nah yang terakhir inilah sebenarnya yang dikritik oleh Karl Mark, barangkali menjadi benar karena hanya sebagai pelarian atau candu untuk menenteramkan. Meskipun demikian itu jauh lebih baik daripada kita melarikan pada hal – hal lain, paling tidak saat itu kita mengakui bahwa manusia tanpa daya, diri kita makhluk yang lemah dan harus memiliki tempat curhat untuk meluapkan emosi kita. Jika doa hanya kita pakai sebagai alat untuk mencurahkan emosi kita memang tidak salah, tetapi sayang karena doa bisa kita pergunakan untuk hal – hal lain yang lebih besar. Jika doa dianggap sebagai sugesti maka akan memiliki kekuatan sugesti yang maha dahsyat karena sugesti tersebut diberikan oleh sang Maha Pensugesti.

Tetapi seringkali, doa kita lakukan sebagai satu ritual harian dan sebagai hal kebiasaan, jika hal tersebut hanya sebuah kebiasaan tanpa kesadaran arti sebuah doa dan salurannya, maka doa tersebut hanya akan menjadi satu ritual semu, jika sudah menjadi ritual semu maka kekuatan dan saluran doa akan kehilangan kekuatan dan salurannya. Doa akan memiliki kekuatan penuh saat kita memahami arti doa yang akan kita sampaikan dan disamping itu dengan kesadaran penuh bahwa kita adalah makhluk dhoif yang sangat tergantung oleh kekuatan Pemilik Dunia yakni sang Maha Pencipta. Oleh karena itu hindarilah suatu doa yang hanya sebagaimana ucapan – ucapan hapalan mantra, atau kalimat dalam puisi yang tanpa kita ketahui maknanya, oleh karena itu suatu doa itu luas dapat disampaikan dengan bahasa yang sangat kita pahami agar ada rasa kuat yang tertanam dalam diri kita, jadi bukan sekedar ucapan – ucapan lafal yang tak berguna, hal ini bukan berarti mengurangi arti lafal – lafal doa standar yang banyak diajarkan oleh berbagai agama, maksudnya adalah sampaikan doa dalam satu bahasa dan arti yang dimengerti supaya lebih bisa kita hayati. Doa – doa yang diajarkan oleh Ustadz, Pastur, Kiyai, Orang – orang suci, Pedanda, Bhiku dan lain – lain pemuka agama juga perlu dipelajari karena merupakan pilihan bahasa yang baik dan dirahmati dan memiliki tujuan yang utama.

Haruskah suatu doa dikabulkan ?

Doa perlu sering diucapkan, hal ini bukan hanya sekedar agar kita dianggap orang yang beriman saja, atau karena ditentukan oleh para pemimpin agama, tetapi ingatlah “ doa adalah inti ibadah “ jadi dalam doa bukan hanya merupakan bentuk untuk melancarkan permohonan kita tetapi juga merupakan ibadah kita kepada Tuhan yang telah menciptakan kita. Jika sudah kita memahami doa sebagai ibadah maka setiap doa kita tidak harus diikuti dengan harus terkabulnya permohonan kita, jika kita menyadari hal tersebut maka kita tidak akan pernah menyalahkan doa dan menyalahkan pemberi doa apalagi pusat dari doa tertuju yakni Allah.

Kita harus meyakinkan diri kita bahwa doa yang tidak terkabul bukan merupakan azab atau Tuhan tidak mendengarkan kita, jika kita berpendirian seperti itu berarti kita sudah jatuh pada sangka buruk pada Tuhan, dan biasanya baik secara langsung atau tidak langsung kita menghujat pada Tuhan dengan mengunggulkan kebaikan yang telah kita lakukan misalnya : aku sudah sholat tertib, aku sudah menyatuni anak yatim, aku sudah banyak sodaqoh, aku sudah melakukan berbagai ritual agama secara benar tetapi kenapa doa tidak terkabul.

Kalau doa tidak atau belum terkabul kita akan bisa tetap bisa bersyukur jika mengetahui bahwa doa itu juga ibadah, karena setidak – tidaknya kita sudah melakukan suatu peribadatan yang mana bisa menjadi tabungan amal ibadah yang akan kita ambil dikehidupan akhirat. Dan tidak semua doa yang terkabul itu membahagiakan kita akhirnya, ingatlah Cerita tentang Bal’am, Raja Midas (akan ditulis kemudian).

Mengapa doa tidak dikabulkan ?

Dalam doa yang tidak terkabul atau gagal ada suatu cerita menarik yakni apa yang dikemukakan oleh Ibrahim bin Adham, begini ceritanya :

Suatu kali Ibrahim bin Adham pergi ke pasar Basrah, karena beliau seorang ulama besar maka banyak orang yang mengerumuninya dan menanyakan berbagai hal tentang agama dan berbagai persoalan kehidupan sehari – hari, diantaranya ada yang mengatakan “ Ya tuan imam sudah berkali – kali aku berdoa kepada Allah, tetapi sampai saat ini belum terkabul.

Setelah mendengar pertanyaan tersebut maka sang Imam Ibrahim bin Adham berkata : “ Baiklah aku terangkan kenapa doamu tidak terkabul karena ada 10 hal yang menjadikan penyebab kegagalan doa, yaitu :

  1. Kalian Mengatakan bahwa Tuhanmu hanya Allah, tetapi kamu sering melanggar larangan yang dibuatNya dan meninggalkan yang diperintahNya.
  2. Kalian mengatakan Muhammad adalah Nabimu dan pemberi syafaatmu, tetapi kalian tidak pernah melakukan apa yang telah beliau ajarkan, berat membaca sholawat untukNya, bahkan kalian sering membelakangi apa yang diajarkan dan ditinggalkanNya untukmu.
  3. Kalian mengatakan syetan adalah musuhmu, tetapi perbuatanmu banyak membantunya bahkan kamu menyukai apa – apa yang hanya dikerjakan oleh syetan.
  4. Kalian mengatakan bahwa Qur’an merupakan kitab suci petunjukmu tetapi engkau tidak pernah mengambil pelajaran darinya, bahkan kau sering meragukan pada ayat – ayat yang tertulis didalamnya.
  5. Kalian mengharapkan surga setelah kehidupanmu didunia tetapi kalian lebih suka melakukan perbuatan yang menjauhkanmu dari tempat itu.
  6. Kalian menakuti neraka tetapi justru perbuatan yang kalian lakukan banyak mendekatkan pada tempat jahanam tersebut.
  7. Kalian mengatakan bahwa ridha Allah berdasarkan ridha Orangtua, tetapi kalian lebih banyak menyepelekan orang tuamu, bahkan sering menyia – nyiakannya.
  8. Kalian mengatakan bahwa sesama muslim adalah saudara, tetapi kalian banyak bertikai dan membenci satu dengan yang lain hanya karena masalah – masalah sepele dan tidak perlu
  9. Kalian mengatakan bahwa Kampung Akhirat lebih baik dari dunia, tetapi seluruh kegiatan keseharianmu lebih banyak untuk dunia.
  10. Kalian mengatakan bahwa insan atau manusia itu adalah khalifah di bumi tetapi perbuatanmu tidak menjadi khalifah yang baik, banyak keadilan kalian langgar.

Demikianlah apa yang bisa aku terangkan, untuk itu perbaikilah dirimu dan Insya Allah doamu pasti akan terkabul.

Jika Doa sering tidak terkabul masih perlukah kita berdoa ?

Menurut saya kok masih perlu, karena seperti yang telah kita kupas di atas bahwa doa itu merupakan inti ibadah, kalau dengan doa sudah bisa mencapai inti ibadah kenapa tidak kita lakukan, padahal kan doa mudah, praktis dan dapat dilakukan kapanpun, dengan demikian maka kita bisa lebih banyak melakukan peribadatan karena menurut kitab suci Tuhan berfirman “ Tidaklah Aku ciptakan Jin dan Manusia kecuali untuk beribadah “, dengan demikian semakin banyak doa kita akan semakin banyak beribadah.

Disamping itu Doa juga merupakan senjata bagi orang – orang yang beriman, dengan demikian jika kita memiliki doa kita memiliki senjata, dan dengan semakin banyak doa maka senjata kita akan lebih terawat, sehingga sewaktu – waktu akan kita pergunakan maka senjata tersebut akan selalu siap.

Disamping itu dengan doa kita juga akan bisa curhat dengan sepuas hati dan tidak akan bocor rahasia kita.

Dan sebenarnya tidak pernah ada doa yang baik dan dilakukan sesuai dengan persyaratan dan rukunnya tidak terkabul, hanya saja doa tersebut mungkin terkabulnya dalam kacamata kita sebagai manusia tidak sesuai dengan keinginan kita, mengapa itu terjadi karena keinginan dan kemauan kita yang sebenarnya sering kali kita sendiri tidak tahu. Keyakinan saya tentang doa mesti terkabul sesuai dalam kitab suci yang mengatakan “ Berdoalah kepadaKu dan pasti Aku kabulkan “. Dan itu menjadi keyakinan saya karena saya punya pengalaman tentang hal tersebut. Dulu saya pernah berpikir bahwa orang yang paling enak itu adalah orang yang memiliki penghasilan tetap dan besar. Kemudian doa saya panjatkan untuk keinginan tersebut, lama sekali tidak terkabul, setiap melamar pekerjaan pasti ditolak, bikin usaha sendiri gagal akhirnya saya bosan berdoa dan menganggap doa tersebut tidak terkabul, dan setelah 3 tahun dari waktu tersebut suatu kali ada teman yang menawari saya untuk ikut ke luarnegeri dan akhirnya saya memperoleh pekerjaan yang berpenghasilan tetap dan cukup besar untuk orang seukuran saya. Dan saya baru teringat bahwa itu hasil doa saya ketika saya ketemu orang tua aneh yang dianggap gila mendakwahi saya tentang doa. Jika ingat itu aku jadi tambah bersyukur.

Adakah Tata Cara Doa dan Bagaimanakah itu ?

Setiap agama dan keyakinan kepercayaan apapun pasti memiliki tata cara dan syarat rukun berdoa, dan agama atau kepercayaan apapun jika berdoa pasti memohon kepada sesuatu yang dianggap lebih tinggi dan memiliki kuasa untuk mengabulkan, oleh karena itu dalam berdoa sebaiknya kita mengikuti aturan dan persyaratan dari dzat yang Maha Tinggi yang kita percayai dan tentunya untuk menambah keyakinan kita, kita harus percaya bahwa Dzat yang Maha Tinggi tersebut pasti akan mengabulkan kita. Karena banyaknya Agama dan kepercayaan di dunia ini maka tidak mungkin saya menerangkan tata cara berdasarkan agama dan kepercayaan tersebut. Hanya satu saya kira yang memiliki persyaratan sama yaitu bahwa yang Dzat yang Maha Tinggi pasti mengabulkan jika persyaratan dan rukun sesuai agama dan kepercayaan kita dipenuhi. Dan untuk itu kita harus memuliakan Dzat yang kita mintai dalam doa tersebut.

Secara ekstrim saya mengatakan doa baik dan buruk pasti akan dikabulkan sepanjang syarat dan rukunnya dipenuhi, sebagai contoh upacara santet, teluh dan lain – lainnya yang sering dilakukan oleh dukun jahat maupun black magic itu juga ungkapan doa. Jika suatu doa yang jelek saja terkabul apalagi doa yang baik.

Dalam doa saya memiliki falsafah sendiri, jika saya berdoa ragu – ragu lebih baik saya tidak doa, segala sesuatu harus totalitas jika berani jangan takut- takut, jika takut jangan berani – berani, Dalam doa saya selalu meyakini pasti terkabul. Sehingga dalam judul ini Doa menjadi maskot keberhasilan saya.

Apakah Doa saja cukup untuk Mencapai Keberhasilan ?

Dengan tegas saya menjawab tidak, karena salah satu syarat doa adalah usaha, jika hanya doa saja kita tidak pernah akan mampu mewadahi terkabulnya doa kita, karena doa bersifat metafisika jika tanpa usaha berarti kita hanya bermain – main dalam wilayah metafisika yang abstrak dan doa yang terkabul hanya dalam wilayah metafisika yang abstrak saja dan tidak akan bisa kita kenali, lihat dan juga kita raba secara materiil. Oleh karena itu kita tetap usaha, usaha sebagai mewadahi terkabulnya doa yang bersifat materiil, hal ini terutama pada doa yang tolok ukurnya bersifat materiil. Hanya doa – doa tentang pencapaian bersifat metafisik dan abstrak saja yang tidak perlu usaha.

Saya teringat cerita orang yang menggadaikan jiwanya pada syetan untuk mendapatkan sesuatupun perlu dengan melakukan usaha, sebagai contoh orang yang mencari kekayaan dengan jalan memelihara tuyul , genderuwo, buta ijo dan lain sebagainya oleh pembimbingnyapun tetap disuruh untuk melakukan usaha misalnya jualan, membawa tuyul ketempat orang kaya dan lain – lainnya. Apalagi doa yang kita panjatkan pada Tuhan keyakinan kita harus dengan kerja dan usaha, ingat semua Nabi dan Rasulpun bekerja keras. Jadi doa akan berhasil dengan prinsip “ Ora et Labora “, bekerja dan berdoa.

Siapakah yang Doanya Terkabul ?

Sebenarnya merujuk dari ayat “ ud uni astajib lakum “ siapa saja yang berdoa pasti dikabulkan, baik doa itu bagus ataupun jelek sepanjang syarat rukun dipenuhi. Yang menjadi seringkali menjadi masalah adalah apakah doa tersebut cepat atau lambat akan terkabulkan. Dalam hal ini menurut ajaran yang saya pahami maka ada beberapa orang yang doanya cepat terkabul adalah :

  1. Orang yang dicintai Allah
  2. Orang yang teraniaya
  3. Orang yang dalam perjalanan
  4. Orang yang puasa

Secara khusus siapakah sebenarnya orang yang dicintai Allah itu, dalam kitab suci Al Qur’an dikatakan orang yang dicintai Allah adalah :

  1. Muttaqin (orang yang bertaqwa)
  2. Mukminin ( orang yang beriman)
  3. Muhsinin (orang yang ihsan )
  4. Shobirin ( orang yang sabar )
  5. Mukhlisin ( orang yang ikhlas)
  6. Muslimin ( orang yang berserah diri)
  7. Muksidin ( orang yang taat pada agama)

(catatan : akan dibahas sendiri dalam tulisan lain)

Kapankah waktu yang baik untuk melakukan suatu doa ?

Semua waktu dalam berdoa sebenarnya baik, tetapi ada satu tuntunan yang mengajarkan tentang waktu – waktu mustajabah (terkabul) , yaitu :

  1. Diantara Adzan dan Iqomah
  2. Diantara dua khotbah
  3. Saat hujan turun
  4. Sepertiga malam yang terakhir ( antara jam 3 malam sampai menjelang subuh)
  5. Antara Sholat Maghrib dan Sholat Isya
  6. Waktu sholat Dhuha

Adzab Doa

Ada tatacara atau adzab doa yang mana setiap agama memiliki tatacara sendiri, yang saya ketahui adzabnya adalah :

  1. Suci lahir dan batin
  2. Tempat yang bersih dari hadast besar maupun kecil
  3. Mengarah ke Kiblat
  4. Suasana hati harus ikhlas dan hadir
  5. Niat doa untuk kebaikan umat manusia
  6. Merendahkan hati terhadap Allah
  7. Memiliki sangka baik doa pasti terkabul
  8. Mengakui kehinaan dan ketidak berdayaan kita

Doa – doa para Nabi

Di bawah ini kami sajikan beberapa contoh pilihan doa yang pernah dicontohkan oleh para Nabi dan Rossul :

  1. Doa Nabi Adam

“ Robbana dholamna anfusana wailam tagfirlana watarhamana lana kunnana minal khosirin “ (

Artinya :

Ya Allah , kami telah mendholimi pada diri kami sendiri, jika tidak engkau ampuni kami dan merahmati kami tentulah kami menjadi orang yang rugi.

  1. Doa Nabi Nuh

“ Robbi inni audzubika an as alaka maa laisalli bihi ilmun wa illam tagfirli watarhamni akum minal khosirin “ (surat Hud; 47)

Artinya :

Ya Tuhanku sesungguhnya aku berlindung kepadaMu dari sesuatu yang aku tidak mengetahui hakekatnya, dan sekiranya tidak Engkau ampuni dan belas kasih niscaya aku termasuk orang – orang yang merugi

  1. Doa Nabi Ibrahim

“ Robbana taqobal minna innaka anta sami’ul alim wa tub alaina innaka antat tawwaburrokhim “ (al baqarah; 128-129)

Artinya :

Ya Tuhan kami terimalah amalan kami sesungguhnya Engkau maha mendengar dan Mengetahui, dan termalah taubat kami, sesungguhnya Engkau penerima taubat lagi Maha Penyayang.

“ Robbi ja alni muqimas sholati wa min dzuriyyati, robbana wa taqobal doa, Robbannagh firli wa li wa li dayya wa li jamiil mukminina yauma yaqumul hisab “ (ibrahim ; 40 -41)

Artinya :

Ya Tuhanku jadikanlah aku dan anak cucuku orang – orang yang tetap mendirikan sholat, ya Tuhanku perkenankanlah doaku , ya Tuhanku beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan seluruh orang mukmin, pada hari terjadinya hisab.

  1. Doa Nabi Yunnus

“ Lailaha illa anta subhanaka inni kuntum minadh dholimin “ (al anbiya;87)

Artinya :

Tidak ada Tuhan Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau sesungguhnya aku orang yang dholim

  1. Doa Nabi Zakariya

“ Robbi latadzarni wa anta choirul warisin “ (an biya ; 89)

Artinya :

Ya Allah janganlah Engkau membiarkan aku hidup seorang diri, sesungguhnya engkau pemberi waris yang paling baik

“ Robbi habli miladunka duriyattan, thoyibatan innaka sami’ud du’a “ (ali imron;28)

Artinya :

Ya Tuhan berilah aku seorang anak yang baik dari sisiMu, sesungguhnya Engkau maha pendengar Doa

  1. Doa Nabi Musa

“ Robis shrohli shodri wa ya shirli amri wah lul uqdatam mil lissani yah khohu khouli “ (Thoha ; )

Artinya :

Ya Tuhanku lapangkanlah dadaku, dan lancarkanlah lidahku serta mudahkanlah urusanku

“ Robbi inni dholamtu nafsi fa firlhi “ (al qhosos ; 16)

Artinya :

Ya Allah aku menganiaya diri sendiri, ampunilah aku

“ Robbi Naj jini minal qumid dholimin “ (

Artinya :

Ya Tuhan lepaskanlah aku dari kaum yang dholim

“ Robbi ini lima anzalta illayya min khoirin faqir “ (al qhosos; 24)

Artinya :

Ya Tuhanku sesungguhnya aku memerlukan sesuatu kebaikan yang Engkau turunkan kepadaku

“ Robbi firli wa li akhi wa adkhilna fi rohmatika, ya arhamar rokhimin “ (

Artinya :

Ya Tuhanku ampunilah aku dan saudaraku dan masukkanlah kami ke dalam rahmatMu, dan Engkau Maha Penyayang diantara yang menyayangi

  1. Doa Nabi Isa

“ Robbana anzil alaina ma idatam minas samai taqunu lana idzal li awalina, wa akhirina, wa ayyatam minka war zukna wa anta khoiru roziqin “ ( al maidah ; 114)

Artinya :

Ya Tuhanku turunkanlah pada kami hidangan dari langit, yang turunnya akan menjadi hari raya bagi kami, yaitu bagi orang – orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau, berilah kami rejeki dan Engkaulah pemberi rejeki yang paling baik.

  1. Doa Nabi Syuaib :

“ Robbana taf bainana, wa baina kaumina bil haqqi , wa anta khoirul fatihin “ (A araf; 89)

Artinya :

Berilah keputusan diantara kami dan kaum kami dengan adil, Engkaulah pemberi keputusan yang sebaik – baiknya.

  1. Doa Nabi Ayyub :

Robbi inni masyaniyad durru wa anta arhamur rohimin “

Artinya :

Bahwasanya aku telah ditimpa bencana, Engkaulah Tuhan yang paling penyayang diantara penyayang.

  1. Doa Nabi Sulaiman

“ Robbi auzidni an askhuro ni’matakallati an amta allaya wa ala wa li dayya wa an a’mala sholikhan tardhohu wa ad khilni birrohmatika fi ibadikas sholikhin “ (an naml; 19)

Artinya :

Ya Tuhan kami berilah aku ilham untuk selalu mensyukuri nikmatmu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku, dan kepada kedua ibu bapakku dan mengerjakan amal sholeh yang Engkau ridloi, dan masukkanlah aku dengan rahmatMu kedalam golongan hamba-hambMu yang Sholeh.

  1. Doa Nabi Luth

“ Robbi naj jini wa ahli mimma ya’malun “

Artinya :

Ya Tuhanku selamatkanlah aku beserta keluargaku dari perbuatan yang mereka kerjakan

“ Robbin surni alal kaumil mufsidin “ (assyu araa ; 169)

Artinya :

Ya Tuhanku tolonglah aku dari kaum yang berbuat kerusakan

  1. Doa Nabi Yusuf

“ Fatiros samawati wal ardli anta fiddunya wal akhiro tawwaffani musliman wa al hiqni bissholihin “ (yusuf ; 101)

Artinya :

Wahai pencipta langit dan bumi Engkaulah pelindungku di dunia dan akhirat wafatkanlah aku dalam keadaan pasrah (islam), dan masukkanlah aku dengan orang – orang sholeh.

  1. Doa Nabi Muhammad

“ Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hassanah wa qina adza bannar “ (hadist)

Artinya :

Ya Tuhanku berikanlah aku kebaikan di dunia dan akhirat, dan jauhkanlah aku dari api neraka

“ Robbana latuzig qullubana ba’daidz haddaitana wahabblana miladunka, rohmatan innaka antal wahab” (Ali Imron; 8)

Artinya :

Ya Tuhanku janganlah Engkau palingkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk, dan berilah kami rahmat, sesungguhnya Engkau adalah dzat yang banyak pemberiannya.

Puisi-Puisi

Kalamun durung lugu,
Aja pisan – pisan wani ngaku – aku,
Antuk siku kang mengkono iku kaki,
Kena uga wenang muluk kalamun wus pada melok.
(Wedatama, Gambuh)





Sasmitane wong urip iki,
Mapan ana yen ora weruha,
Kang jumeneng ing uripe,
Akeh kang ngaku – aku,
Pangrasane sampun udani,
Tur durung wruhing rasa,
Rasa kang satuhu,
Rasa rasaning punika,
Upayanen darapon sampurna ugi,
Mrih kauripannira.
( Dandanggula)

KECERDASAN SPIRITUAL

Dalam kehidupan tidak bisa dipungkiri bahwa agama sangat diperlukan untuk menunjang kesehatan kehidupan manusia, oleh karena itu untuk keseimbangan dunia dan akhirat maka sekali - kali kita perlu juga membaca, merenungi tentang hakekat dari agama. Jika kita menemukan satu kebenaran dalam beragama Insya Allah pengembangan dari Kecerdasan Spiritual kita akan meningkat. Dalam halaman ini akan kami sajikan berbagai tentang hal yang barangkali diperlukan untuk mengembangkan kecerdasan spiritual kita.